Selasa, 25 Oktober 2011

tugas softskill II

ETIKA BISNIS

· Menurut Kamus Inggris Indonesia Oleh Echols and Shadily (1992: 219),

Moral = moral, akhlak, susila (su=baik, sila=dasar, susila=dasar-dasar kebaikan); Moralitas = kesusilaan; Sedangkan Etik (Ethics) = etika, tata susila. Sedangkan secara etika (ethical) diartikan pantas, layak, beradab, susila. Jadi kata moral dan etika penggunaannya sering dipertukarkan dan disinonimkan, yang sebenarnya memiliki makna dan arti berbeda. Moral dilandasi oleh etika, sehingga orang yang memiliki moral pasti dilandasi oleh etika. Demikian pula perusahaan yang memiliki etika bisnis pasti manajernya dan segenap karyawan memiliki moral yang baik. Uno (2004) membedakan pengertian etika dengan etiket. Etiket (sopan santun) berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia. Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama.

Jika kata etika dikaitkan dengan kata bisnis akan menjadi Etika Binis (business ethics). Steade et al (1984: 701) dalam bukunya ”Business, Its Natura and Environment An Introduction” memberi batasan yakni, ”business ethics is ethical standards that concern both the ends and means of business decision making”.

· Definisi etika bisnis menurut Business & Society - Ethics and Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz, ?: dalam Iman, 2006):

Ethics is the discipline that deals with what is good and bad and with moral duty and obligation. Ethics can also be regarded as a set of moral principles or values. Morality is a doctrine or system of moral conduct. Moral conduct refers to that which relates to principles of right and wrong in behavior. Business ethics, therefore, is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle questions of fairness, justice, and equity.

Sim (2003) dalam bukunya Ethics and Corporate Social Responsibility - Why Giants Fall, menyebutkan:

Ethics is a philosophical term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or custom. This definition is germane to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values in service to the public.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advanced Management Journal (1988) memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis yaitu : • utilitarian approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. oleh karena itu dalam bertindak seseorang mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dengan cara tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. • individual rights approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain. • Justice approach : para pembuat keputusn mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepalada pelanggan baik secara perorangan ataupun secara kelompok Tidak ada cara yang paling baik untuk memulai penelaahan hubungan antara etika dan bisnis selain dengan mengamati, bagaimanakah perusahaan riil telah benar-benar berusaha untuk menerapkan etika ke dalam bisnis.


Sumber : ETIKA DALAM BISNIS oleh ANDERSON GUNTUR KOMENAUNG

Fakultas Ekonomi dan Magister Ekonomi Pembangunan

Universitas Sam Ratulangi, Manado

Senin, 26 September 2011

Tugas softskill etika bisnis

Contoh Kasus Bisnis Yang Tidak Beretika


Obat antinyamuk HIT yang diketahui memakai bahan pestisida berbahaya

Yang memang telah dilarang penggunaannya sejak tahun 2004, namun kini produk berbahaya tersebut masih beredar di pasaran. Meski demikian, perusahaan pembuat sudah meminta maaf dan berjanji akan menarik produknya tetapi ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang kandungannya bisa menyebabkan kanker itu terkesan tidak sungguh-sungguh dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran serta telah menciptakan produk obat anti nyamuk tersebut dengan berbagai macam inovasi baru.

Dalam hal ini perusahaan terkesan melarikan diri dari tanggung jawab moralnya kepada konsumen. Karena secara langsung konsumen akan dirugikan baik secara materi maupun kesehatannya. Tidak dapat dipungkiri memang kepentingan utama bisnis adalah menghasilkan keuntungan maksimal bagi shareholders. Hal inilah yang membuat perusahaan berpikiran pendek dengan segala cara berupaya melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan keuntungan. Selain itu karena adanya kompetisi yang semakin ketat oleh produsen lain dan konsumen yang kian rewel sering menjadi faktor pemicu perusahaan mengabaikan etika dalam berbisnis.




Sumber : ETIKA DALAM BISNIS oleh ANDERSON GUNTUR KOMENAUNG

Jumat, 22 April 2011



SMU Byung Moon, adalah sebuah SMU yang terkenal sebagai SMU yang penuh dengan anak-anak bodoh, bermasalah dan pembuat onar. Setengah dari murid SMU itu di-drop out. SMU itu mengalami masalah finansial dan terancam tutup. Pemimpin SMU Byung Moon, Jang Pil Gyu, sedang koma di rumah sakit dan putrinya, Jang Ma Ri, yang mengantikan kedudukannya untuk mengelola SMU itu. Pengacara Kang Seok Ho ditawarkan untuk menyelesaikan kasus itu dan ia menerimanya. Kang Seok Ho berkeliling SMU itu dan ia hanya bisa menghela napas panjang melihat tingkah dan kelakuan para muridnya. Tiba-tiba ia seperti melihat bayangan memori di kepalanya. Ia melihat bayangan beberapa pemuda berkelahi (sepertinya ia teringat pengalamannya sendiri). Para penduduk di lingkungan sekitar terus menerus complain tentang para murid.
Kang Seok Ho teringat masa lalunya lagi (Seorang wanita berkata, "Kita tidak boleh mencampakkan Seok Ho" dan ia teringat dirinya berkelahi). Kemudian ia bertekad akan memperjuangkan nasib para murid SMU itu. Yaitu dengan membuka kelas khusus bagi 5 murid yang ingin berada di Universitas Chun Ha tahun depan. Kelima murid itu adalah
Hwang Baek Hyun, Gil Pul Ip, Na Hyun Jung, Hong Chan Doo dan Oh Bong Goo.

Kelas khusus tersebut juga memiliki guru-guru yang secara khusus juga dalam pengajarannya. Guru Cha ke Byeong Moon adalah guru matematika yang mengajar dengan cara yang sangat keras. Guru yang super eksentrik yang bernama Anthony Yang mengajar bahasa Inggris dengan cara dance. Guru Lee Eun Yoo adalah guru bahasa korea dengan metode pelajaran bacaan sastra namun versi erotis agar membuat muridnya berimajinasi, karena menurutnya"Hal pertama agar kalian bisa menguasai bahasa Korea adalah dengan membaca cepat dan langsung menangkap isinya. Guru Jang Young Shik adalah guru ilmu pengetahuan yang pemalu dan mengajarkan pohon ingatan kepada muridnya.

Setelah mengalami berbagai konflik serta pengajaran yang ada, akhirnya Kang Seok Ho melaksanakan pengajaran yang terakhir yaitu memisahkan para murid dan para guru. 1 murid kelas khusus ini ditempati 1 kamar 1 orang dan kemudian para guru secara bergantian masuk ke kamar murid-muridnya memberikan masukan dan pelajarannya.

Setelah 1 minggu kemudian tibalah saatnya ujian masuk universitas. Para guru dan murid merasa gugup. Pada saat hari pengumuman masuk universitas Chun Ha hanya Hwang Baek Hyun, Gil Pul Ip dan Oh Bong Goo yang lulus dan diterima masuk tetapi hal itu pula membuat mereka sedih karena Na Hyun Jung dan Hong Chan Doo tidak lulus seleksi.

Tetapi pada akhirnya mereka semua senang karena mendapatkan kesempatan untuk menekuni dunia yang mereka minati. Hwang Baek Hyun menjadi dokter, Gil Pul Ip menekuni bidang ilmu kehidupan, Na Hyun Jung menekuni dunia fashion, Hong Chan Doo menekuni dance dan Oh Bong Goo memilih menjadi dokter hewan karena kecintaannya kepada anjing peliharaanya yang sudah mati.


tugas BAHASA INDONESIA 2

Jumat, 25 Februari 2011

BAHASA INDONESIA 2

Setiap orang tentu saja mengenal bank. Hampir didalam kegiatan kita sehari-hari, kita memerlukan keterlibatan jasa perbankan seperti menabung, mentransfer, meminjam uang dan lainnya. Dan ternyata bank memang merupakan suatu institusi andalan masyarakat di segala penjuru dunia ini dalam urusan penghimpuanan dana dan penyaluran masyarakat. Bank yang kita kenal sekarang ini memang merupakan perkembangan lebih lanjut dari bank yang telah ada sejak zaman kerajaan di daratan Eropa. Namun yang sangat disayangkan semua bank yang telah ada tersebut menggunakan sistem ribawi yang amat tegas diharamkan dalam islam. Keprihatinan akan sistem riba ini juga terbukti berkali-kali menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 1923,1930,1940,1970,1980,1990,2008 dan awal 2009 yang kemudian membuat cendikiawan muslim ingin membangun sistem perbankan yang menggunakan prinsip-prinsip Al-Quran dan As-Sunnah yang tentunya bebas dari praktik riba. Sejak berdirinya bank syariah tentunya bank konvensional di Indonesia yang awalnya halal otomatis berubah statusnya menjadi haram.

Bank umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip syariah islam dalam menjalankan operasionalnya adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank ini berdiri pada tahun 1991 dan mulai beroperasi pada tahun 1992 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Pemerintah dan pemerintah. Seiring berjalannya waktu hingga munul krisis moneter di tahun 1997 Bank Muamalat yang menerapkan sistem bagi hasil selamat dari krisis tersebut. Meskipun begitu, sampai saat ini masyarakat masih ragu terhadap bank syariah. Padahal bank syariah beroperasi di atas prinsip syariah islam dan mempunyai kharakteristik yang berbeda dengan Bank Konvensional yang menggunakan sistem ribawi. Dengan menerapkan sistem bagi hasil pendapatan yang didapat nasabah akan berubah-ubah tergantung dengan hasil yang diperoleh. Hasil yang diberikan kepada nasabah juga dijamin adil dan tentunya jauh lebih adil dibandingkan sistem riba. Teknologi yang dipakai di dunia perbankan modern pada dasarnya nyaris sama. Seluruh bank syariahpun sudah dapat memberikan fasilitas yang sama dengan Bank Konvensional. Selain itu Bank Syariah bahkan memiliki produk yang tidak dimiliki oleh Bank Konvensional, misalnya sewa kendaraan, sewa rumah dan bahkan jasa pegadaian. Sehingga hal ini tentunya dapat menghilangkan pandangan masyarakat tentang keragu-raguannya pada Bank Syariah.

Bank syariah memiliki karakteristik universal, adil, transparan, seimbang, maslahat, variatif dan fasilitas sehingga Bank Syariah dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang agama atau ras nasabahnya. Hal ini tentunya dapat membuka pandangan masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama islam untuk meninggalkan Bank Konvensional dengan sistem ribanya dan pindah ke Bank Syariah dengan sistem bagi hasilnya yang lebih adil dan transparan serta menguntungkan semua pihak.

Sabtu, 08 Januari 2011

Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan dalam teori pemasaran. Studi mengenai perilaku konsumen memungkinkan para pemasar memehami dan meramalkan perilaku konsumen di pasar. Faktor-faktor lain yang menyumbang berkembangnya minat terhadap perilaku konsumen adalah tingkat percepatan pengembangan produk baru, pergerakan konsumen, kepedulian terhadap kebijakan publik, kepedulian terhadap lingkungan dan pembukaan pasar-pasar nasional di seluruh dunia.

KONSEP PEMASARAN
Fokus pemasaran yang utama adalah menjadikan kebutuhan dan keinginan para konsumen. Filsafat pemasaran yang berorientasi ke konsumen dikenal sebagai konsep pemasaran. Asumsi pokok yang mendasari konsep pemasaran adalah jika perusahaan ingin meraih sukses maka perusahaan harus menentukan kebutuhan dan keinginan berbagai target pasar tertentu dan memberikan kepuasan yang diinginkan lebih baik dari pada pesaing. Konsep pemasaran didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pemasar harus membuat apa yang dapat dijualnya, dari pada berusaha menjual apa yang telah dibuatnya. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sedangkan konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.

RUANG LINGKUP PERILAKU KONSUMEN
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Di samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan konsumen membeli penggantinya.

PERILAKU KONSUMEN BERAKAR PADA LINTAS DI SIPLIN ILMU PENGETAHUAN
Perilaku konsumen merupakan cabang antar ilmu pengetahuan, yaitu didasarkan pada berbagai konsep mengenai orang yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda. Teori-teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak sacara rasional untuk memaksimumkan kekayaan, keuntungan (kepuasan) mereka dalam memberi barang dan jasa.

MODEL SEDERHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun memiliki hubungan satu sama lain diantaranya:

1) Tahap Input
Merupakan tahap yang mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu:
  • Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosi dan dimana ia dijual),
  • Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga, sumber informal). Hal ini merupakan input yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.
2) Tahap Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.

3) Tahap Output
Merupakan pengambilan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada perilaku pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian langsung pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.

ETIKA PEMASARAN
Penilitian-penelitian mengenai etika pemasaran biasanya memusatkan perhatian pada berbagai praktik pemasar. Studi mengenai filsafat etika mengemukakan dua kelompok teori yang berbeda yaitu:
  1. Teori Teleologi, berkaitan dengan nilai moral atas perilaku yang ditentukan besarnya nilai tersebut berdasarkan akibatnya.
  2. Teori Deontologi, berhubungan dengan metode dan maksud yang terkandung dalam perilaku tertentu.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Lingkungan perusahaan dan falsafah perusahaan merupakan faktor yang menentukan perilaku yang etis para karyawan perusahaan. Banyak perusahaan yang telah menyusun kode etik yang jelas untuk menentukan cara pengambilan keputusan di seluruh organisasi.
Perusahaan pada umumnya mengakui bahwa kegiatan yang bertanggung jawab secara sosial memperbaiki citra perusahaan dimata para konsumen, pemegang saham, masyarakat keuangan, dan publik terkait lainnya. Dengan cara demikian, bentuk bisnis yang baik, yang menghasilkan citra yang baik, dan akhirnya meningkatkan penjulan.

KONSEP PEMASARAN YANG MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Konsep ini menghendaki agar semua pemasar menaati prinsi-prinsip tanggung jawab sosial dalam memasarkan barang dan jasa mereka yaitu, mereka harus berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan berbagai pasar targetnya dengan cara melindunginya dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Hambatan yang serius untuk memperluas pelaksanaan konsep pemasaran yang memperhatikan kepentingan masyarakat ini adalah orientasi jangka pendek yang diatur oleh para manajer bisnis atas langkah yang diambil untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperoleh laba dengan cepat.





Daftar Pustaka:
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.

Bidang riset konsumen berkembang sebagai perluasan bidang riset pemasaran untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana konsumen akan bereaksi di pasar dan memahami alasan-alasan mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli. Hasil-hasil riset pasar dan riset konsumen digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial.

PARADIGMA RISET PEMASARAN
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh suasana hati (mood), emosi, atau situasi terhadap kepuasan konsumen. Mereka percaya bahwa pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan para konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, yang secara obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya memilih yang memberikan manfaat (kepuasan) tertinggi dengan harga terendah.
Pada tahun 1939, seorang psikoanalis dari Wina yang bernama Ernest Ditcher mulai memakai teknik psikoanalis Freud untuk menyingkap motivasi yang tersembunyi pada diri konsumen. Pada akhir tahun 1950-an, metodologi risetnya yang disebut riset motivasi pada dasarnya merupakan pendekatan kualitatif, dipakai secara luas oleh para riset konsumen. Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologiriset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu dengan riset kuantitatif dan riset kualitatif.

RISET KUANTITATIF
Riset kuantitatif bersifat deskriptif dan digunakan untuk memahami pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para pemasar “meramalkan” perilaku konsumen. Pendekatan riset ini dikenal sebagai positivisme dan para penelitinya dikenal sebagai positivis. Metode riset yang digunakan terdiri dari eksperimen, teknik survey, dan observasi. Hasil-hasilnya bersifat deskriptif, empiris, dan jika diambil secara acak (dengan menggunakan sampel probabilitas) dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar.

RISET KUALITATIF
Metode riset kualitatif terdiri dari wawancara yang mendalam, kelompok-kelompok fokus, analisis kiasan, riset kolase, dan teknik proyeksi. Teknik ini dilakukan melalui analisis pewawncara yang sangat terlatih dan cenderung bersifat subyektif. Hasil-hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas karena jumlah sampelnya sedikit. Teknik ini biasanya digunakan untuk memperoleh berbagai gagasan baru untuk kampanye promosi.

MENGGABUNGKAN HASIL-HASIL RISET KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Beberapa pemasar menggunakan gabungan riset kuantitati dan kualitatif untuk membantu membantu mengambil keputusan pemasarantrategis karena terbatasnya hasil riset kualitatif. Hasil riset kualitatif digunakan untuk menemukan berbagai gagasan baru dan untuk mengembangkan strategi promosi, sedangkan hasil riset kuantitatif digunakan untuk meramalkan reaksi konsumen terhadap berbagai input promosi.
Gagasan yang berasal dari riset kualitatif terkadang diuji secara empiris dan menjadi dasar bagi perancangan studi kuantitatif. Hasil penggabungan memungkinkan para pemasar untuk merancang berbagai strategi pemasaran yang lebih berarti dan lebih efisien yang bertujuan memperoleh laba maupun nirlaba. Kedunya juga membarikan dasar yang lebih kuat untuk keputusan kebijakan public.

PROSES RISET KONSUMEN
Langkah utama dalam proses riset konsumen meliputi:
  1. Menentukan tujuan riset
  2. Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder
  3. Merancang studi riset primer
  4. Mengumpulkan data primer
  5. Menganalisis data
  6. Mempersiapkan laporan hasil riset

I. MENENTUKAN TUJUAN RISET
Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah menentukan dengan teliti tujuan studi. Merupakan hal penting bagi manajer pemasaran dan peneliti untuk menyepakati dari awal maksud dan tujuan studi untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Tujuan yang dipertimbangkan secara teliti membantu menemukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.

II. MENGUMPULKAN DAN MENGEVALUASI DATA SEKUNDER
Informasi data sekunder adalah setiap data yang pada awalnya dihasilkan untuk tujuan tertentu yang berbeda dengan tujuan riset sekarang. Informasi ini meliputi hasil riset yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan begbagai organisasi luar, data yang dihasilkan di dalam untuk studi sebelumnya, dan bahkan informasi pelanggan yang dikumpulkan oleh bagian penjualan atau bagian kredit perusahaan.

III. MERANCANG STUDI RISET PRIMER
Pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbed dari sudut metode pengumpulan data , rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan data yang digunakan, sehingga tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara terpisah.

Rancangan Penelitian Kuantitatif
Rancangan studi riset kuantitatif meliputi metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan pembuatan alat pengumpulan data (misalnya kuesioner).
  • Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara pokok untuk mengumpulkan data:
  1. Penelitian Observasi, merupakan metode riset konsumen yang penting, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai hubungan antara orang dan produk dengan memperhatikan mereka selama proses membeli dan menggunakan produk. Penelitian observasi juga dipakai secara luas untuk memahami proses pembelian dan konsumsi.
  2. Eksperimentasi, Eksperimen terkontrol menjamin bahwa setiap perbedaan hasil peubah tak bebas (dependent variable) disebabkan oleh perlakuan yang berbeda terhadap variable yang sedang dipelajari dan bukan oleh faktor-faktor luar.
  3. Survei, dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain: (a) Survei wawancara perorangan, (b) Survei melalui telepon, (c) Survei melalui pos.
  • Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data meliputi kuesioner, daftar pertanyaan pandangan pribadi, skala sikap dan untuk data kualitatif, pedoman diskusi. Instrumen pengumpulan data biasanya diuji terlebih dahulu dan di “debugged” untuk menjamin validitas dan realibilitas suatu riset. Studi dikatakan mempunyai validitas jika benar-benar mengumpulkan datayang tepat dan dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan atau tujuan yang dinyatakan pada tahap pertama dalam proses riset. Studi dikatakan mempunyai reliabilitas jika pertanyaan sama, yang dinyatakan kepada sampel yang serupa, menghasilkan kesimpulan yang sama.

Rancangan Penelitian Kualitatif
Dalam memilih format riset yang tepat untuk studi kualitatif, maka harus dipertimbangkan tujuan studi dan jenis data yang diperlukan. Metode riset yang digunakan mungkin berbeda komposisinya, tetapi semuanya mempunyai akar dari psikoanalitis dan aspek klinis ilmu psikologi, dan menekankan pada tipe pertanyaan terbuka dan jawaban bebas.
  • Metode Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi kualitatif meliputi wawancara yang mendalam, kelompok fokus, teknik proyeksi, dan analisi kiasan.
  • Penentuan Sampel
Sebuah komponen terpadu dalam rancangan riset adalah rencana penentuan sampel. Jumlah sampel tergantung pada besarnya anggaran maupun tingkat kepercayaan yang diinginkan pelaku pasar dari hasil risetnya. Semakin banyak sampel, semakin besar kemungkinan jawaban akan mencerminkan keseluruhan populasi yang sedang dipelajari. Jika semua hasil riset dapat diproyeksikan ke keseluruhan populasi, maka harus dipilih sampel probabilitas. Namun, jika dianggap sudah memadai (bersifat mewakili), maka sampel nonprobabilitas dapat dipilih.

IV. PENGUMPULAN DATA PRIMER
Studi kualitatif biasanya memerlukan para pakar ilmu pengetahuan sosial yang sangat terlatih untuk mengumpulkan data. Studi kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang dipekerjakan dan dilatih langsung oleh peneliti dalam melakukan wawancara di lapangan. Semua kuesioner yang sudah diisi di tinjau secara teratur ketika studi riset berlangsung untuk memastikan bahwa jawaban yang tercatat jelas, lengkap, dan dapat dibaca.

V. ANALISIS DATA
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya menganalisis semua jawaban yang diterima. Pada riset kuantitatif , peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban terbuka diubah menjadi kode dan diukur (skor numeric), kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan program yang menghubungkan data menurut berbagai variable yang dipilih dan mengelompokkan data menurut demografis yang dipilih.

VI. PERSIAPAN LAPORAN HASIL RISET
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan riset memuat juga kesimpulan singkat mengenai hasil-hasil riset. Isi laporan memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang digunakan, untuk riset kuantitatif juga memuat berbagai table dan grafik untuk mendukung hasil risetnya.

MENYELENGGARAKAN STUDI RISET
Dalam merancang studi riset, para peneliti menyesuaikan proses riset dengan kebutuhan khusus dari penelitian.



Daftar Pustaka:
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.

Segmentasi pasar dan keanekaragaman pasar merupakan dua konsep yang saling mengisi. Tanpa pasar yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda, hanya sedikit alasan untuk mengadakan segmentasi pasar.
Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu penawaran produk atau bauran pemasaran yang sama kepada setiap orang. Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

DEFINISI SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap yaitu:
  1. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
  2. Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
  3. Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.

Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
  • Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk melaksanakannya.
  • Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
  • Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke segmen pasar yang berbeda.
  • Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang dilakukan organisasi nirlaba dan media.
  • Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan dana pada “para penyumbang besar”.
  • Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?
Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.
Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset segmentasi digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai surat kabar dan majalah untuk:
  1. Menutup kesenjangan produk,
  2. Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
  3. Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan temuan-temuan untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang serupa.

DASAR SEGMENTASI PASAR
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:

1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.

2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain:
  • Usia,
  • Gender (jenis kelamin),
  • Status perkawinan,
  • Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.

3. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.

4. Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.

5. Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.

6. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.

7. Segmentasi Situasi Pemakaian
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.

8. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.

9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
  • Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.
  • Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
  • VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.

KRITERIA UNTUK MEMBIDIK SEGMEN PASAR SECARA EFEKTIF
Untuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
  1. Dapat diidentifikasi,
  2. Mencukupi (dari sudut ukuran),
  3. Stabil atau bertumbuh,
  4. Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari sudut media maupun biaya.

MELAKSANAKAN STRATEGI SEGMENTASI
Strategi Pemasaran yang Berbeda (Differential Marketing) adalah menentukan target beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.
Strategi Pemasaran Terpusat (Concentrated Marketing) adalah menentukan target hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.
Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih, dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih luas.




Daftar Pustaka:
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.